UMS Surakarta Resmi Dirikan Program S3 Pendidikan Agama Islam. (Dok. SOLOPOS) |
Surakarta, JatengTerkini.id – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah resmi mendirikan Program Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam.
Peresmian ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Izin Pendirian Program oleh Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Nizar Ali, di Gedung Siti Walidah, Kompleks UMS Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, pada Jumat (7/7/2017).
Rektor UMS, Sofyan Anif, menyampaikan rasa syukurnya atas persetujuan pendirian program ini yang diterima dalam waktu singkat.
“Kami bersyukur pengajuan proposal disetujui dalam waktu singkat. SK ini diserahkan langsung oleh Direktur PT Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Nizar Ali,” ujarnya dalam sambutannya.
Alasan pendirian program S3 pendidikan agama islam
Sofyan Anif menjelaskan bahwa pendirian program ini didasarkan pada alasan historis, ideologis, dan filosofis.
Program ini diharapkan dapat menjadi pemimpin dalam menyelesaikan persoalan bangsa, terutama melalui spesialisasi kajian demokrasi dan multikulturalisme.
“UMS berdiri pada tahun 1958, diawali dengan pendirian IAIN dan IKIP Muhammadiyah Surakarta Cabang Jakarta. Dengan usia yang sudah matang, hampir semua dosen di Fakultas Ilmu Agama telah bergelar doktor. Mudah-mudahan ini membawa manfaat besar bagi Persyarikatan Muhammadiyah, bangsa, dan negara, terutama dalam mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi saat ini,” tambahnya.
Fokus kajian program doktor
Ketua Program Studi S3 Pendidikan Agama Islam UMS, Musa Asy’arie, mengungkapkan bahwa pendirian program ini adalah sebuah prestasi yang layak diapresiasi.
Menurutnya, izin ini tidak didapatkan dengan mudah, melainkan melalui penilaian yang komprehensif oleh pihak berkompeten saat visitasi.
Program Doktor ini akan mengintegrasikan kajian tentang demokrasi dan politik kulturalisme. “Kita mau belajar ke mana? Timur Tengah sudah hancur-hancuran, hanya negeri kita yang masih layak.
Saya kira ke depan negeri ini akan terus berhadapan dengan masalah yang ditimbulkan oleh Islam sebagai agama mayoritas rakyat Indonesia,” kata Musa Asy’arie.
Kondisi tersebut menjadi landasan penting bagi Program Doktor Pendidikan Agama Islam UMS untuk berkontribusi bagi bangsa.
Fokus kajian ini diharapkan mampu menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia, termasuk defisit dalam kearifan mengelola demokrasi dan multikulturalisme.
Peran strategis UMS
Musa Asy’arie menegaskan bahwa UMS, sebagai universitas yang berada di tengah masyarakat multikultural, memiliki peran strategis dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
“Kita berharap fokus kajian ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi Indonesia, yang saat ini menghadapi tantangan dalam demokrasi dan multikulturalisme,” tandasnya.
Dengan pendirian Program S3 Pendidikan Agama Islam, UMS menunjukkan komitmen kuatnya dalam mencetak pemimpin akademik yang mampu menghadapi tantangan zaman sekaligus memberikan solusi bagi persoalan bangsa dan agama.