BSC5BSrlGSO8GUd8BSd5GUY5Gd==

Penataan Kawasan Candi Borobudur Rampung: Dorongan bagi Pariwisata dan Kesejahteraan Lokal

JATENGTERKINI.ID - Setelah melalui proses panjang yang berlangsung puluhan tahun, penataan ulang kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akhirnya selesai. Sejak 16 September 2024, uji coba lapangan parkir baru telah dimulai. Para pedagang dan area parkir yang sebelumnya berada di sekitar candi kini dipindahkan ke lokasi baru di kawasan Museum dan Kampung Seni Borobudur. Upaya ini dilakukan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan melestarikan kawasan candi.

Penataan Kawasan Candi Borobudur Rampung: Dorongan bagi Pariwisata dan Kesejahteraan Lokal
                                                                    Dok: Antaranews

Perjalanan Panjang Penataan Kawasan Borobudur

Penataan kawasan Borobudur telah menjadi perhatian pemerintah selama bertahun-tahun. Namun, penyelesaian ini baru tercapai pada akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Langkah ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Museum dan Kampung Seni Borobudur menempati lahan seluas 10,74 hektare, yang kini menjadi pusat aktivitas bagi 1.943 pedagang. Area ini juga dilengkapi dengan fasilitas parkir yang mampu menampung 414 sepeda motor, 368 mobil, dan 96 bus. Berbagai fasilitas lain seperti pendopo, Museum Borobudur, loket tiket, kios kuliner, dan tempat jualan para pedagang juga tersedia. Kini, pengunjung yang hendak menuju Candi Borobudur harus melewati kawasan ini sebagai pintu masuk utama.

Dalam uji coba yang sedang berlangsung, PT TWC berupaya untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, terutama pengunjung, guna memastikan fasilitas yang tersedia benar-benar memenuhi kebutuhan sebelum resmi digunakan secara penuh.

Dukungan Infrastruktur dan Dampak Ekonomi

Pembangunan infrastruktur, seperti Tol Semarang-Yogyakarta, juga diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa jalan tol ini diproyeksikan dapat membawa hingga 20 juta pengunjung setiap tahunnya. Sementara itu, proyeksi jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Borobudur mencapai dua juta orang per tahun, termasuk umat Buddha dari Thailand, China, dan Jepang. 

“Setelah penataan ini selesai, para turis diharapkan bisa tinggal lebih lama, sekitar 5 hingga 10 hari. Ini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Borobudur dan sekitarnya,” ungkap Luhut.

Dalam upaya mendukung pariwisata, pemerintah juga memastikan bahwa masyarakat lokal akan mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Diharapkan muncul lebih banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kegiatan seni yang akan menghidupkan kawasan tersebut.

Penataan ini juga dipastikan tidak akan mengubah fungsi lahan pertanian di sekitar candi. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat bertani dan turis tetap bisa menikmati keindahan alam sekitar Borobudur. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) juga dijaga ketat agar pembangunan di kawasan ini tetap selaras dengan arsitektur tradisional Jawa dan Borobudur.

Pariwisata Berkualitas dan Konektivitas Internasional

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, menyoroti potensi besar pariwisata Borobudur yang bersifat kultural dan spiritual. Menurutnya, ada sekitar 450 juta umat Buddha di dunia, mayoritas tinggal di Asia dan Asia Tenggara, termasuk Thailand dengan populasi umat Buddha mencapai 64 juta orang.

“Kedatangan wisatawan ke Borobudur akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa, tidak hanya bagi Borobudur tetapi juga untuk Magelang dan Jawa Tengah,” ujar Maya.

Peningkatan jumlah wisatawan asing hingga dua juta orang per tahun diyakini akan menempatkan Indonesia di peringkat lebih tinggi dalam destinasi pariwisata internasional. Salah satu langkah yang diambil untuk mendukung hal ini adalah pembukaan penerbangan langsung dari Bangkok ke Yogyakarta International Airport, hasil kerja sama dengan Thai Airways. Langkah ini diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan asing dari Thailand, China, Taiwan, dan Jepang.

Sinergi dengan Masyarakat dan Ekosistem Pariwisata

Febrina Intan, Direktur Utama PT TWC, menyampaikan bahwa penataan ini melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah desa, kecamatan, Kabupaten Magelang, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Semua pemangku kepentingan bekerja sama dalam semangat kebersamaan untuk membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.

“Kami juga terus melakukan komunikasi dengan para pedagang, dan sebagian besar dari mereka memahami alasan pemindahan ke tempat baru yang lebih baik, karena kondisi sebelumnya kurang nyaman, terutama bagi pengunjung,” ungkap Febrina.

Selain itu, PT TWC juga telah bekerja sama dengan bank daerah untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada UMKM. Harapannya, keberadaan Kampung Seni Borobudur di Kujon dapat memberikan dampak ekonomi dan sosial yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Kemudahan Akses bagi Wisatawan

Saat ini, kawasan Candi Borobudur sudah kembali hijau setelah para pedagang pindah ke lokasi baru. Untuk mempermudah akses wisatawan, PT TWC menyediakan 15 mobil listrik gratis dengan kapasitas 23 penumpang untuk mengantar wisatawan dari Museum dan Kampung Seni Borobudur menuju Candi Borobudur, atau sebaliknya. Wisatawan juga bisa memilih untuk berjalan kaki sejauh 1.000 hingga 1.200 meter melalui jalur pedestrian yang nyaman dan rindang.

Dengan selesainya penataan ini, diharapkan Borobudur semakin menarik bagi wisatawan, tidak hanya sebagai destinasi wisata budaya dan spiritual, tetapi juga sebagai pusat kegiatan seni dan ekonomi yang menguntungkan masyarakat lokal.

Ketik kata kunci lalu Enter

close